Selasa, 13 November 2012

PEMELIHARAAN DAN PENGAWASAN SARPRAS PENDIDIKAN


MAKALAH
MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN
“PEMELIHARAAN DAN PENGAWASAN  SARPRAS PENDIDIKAN”


Oleh : Agus Nasrullah
Mahasiswa STAIL Surabaya

PENDAHULUAN
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Sholawat dan Salam tercurah kepada nabiyullah Muhammad SAW. Semoga kita mendapat suafaat nya di yaumul kiyamah nanto.
Pemeliharaan sarana dan prasarana sangat penting dalam dunia pendidikan, karena dengan adanya pemeliharaan maka sarana dan prasarana akan dapat di gunakan dengan jangka waktu yang lebih lama, selain itu juga pemeliharaan sarana dan prasarana bertujuan agar tercipta suatu kondisi yang kondusif, nyaman dan aman dalam proses pembelajaran.
Selain pemeliharaan, maka perlu juga adanya penghapusan sarana dan prasarana dalam pendidikan yang mana dianggap tidak layak untuk di gunakan karena factor usia maupun karusakan.
Oleh karena itu, maka dalam hal ini akan di bahas tentang pengawasan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan yang meliputi pengertian, urgensi, tujuan sarana dan prasarana pendidikan.

  


DAFTAR ISI
COVER……………………………………………………………………………………………
PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………
PEMBAHASAN
PENGAWASAN DAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA
  1. Pengertian Pengawasan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana…………………………
  2. Urgensi Pengawasan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana……………………………
  3. Tujuan pengawasan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana……………………………
KESIMPULAN DAN PENUTUP………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………






MAKALAH SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN
“PENGAWASAN DAN PEMELIHARAAN”
A.    Pengertian

Sarana dan prasarana sangat penting dalam dunia pendidikan karena sebagai alat penggerak suatu pendidikan. Sarana dan prasarana pendidikan dapat berguna untuk menunjang penyelenggaraan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam suatu lembaga dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Prasarana dan sarana pendidikan adalah salah satu sumber daya yang menjadi tolok ukur mutu sekolah dan perlu peningkatan terus menerus seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cukup canggih.

Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan  untuk melaksanakan pengurusan dan pengaturan agar semua sarana  dan prasarana selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan  secara berdayaguna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan pendidikan. Pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan atau  pencegahan dari kerusakan suatu barang, sehingga barang tersebut  kondisinya baik dan siap digunakan. Pemeliharaan mencakup segala  daya upaya yang terus menerus untuk mengusahakan agar peralatan tersebut tetap dalam keadaan baik. Pemeliharaan dimulai dari  pemakaian barang, yaitu dengan cara hati-hati dalam menggunakannya. Pemeliharaan yang bersifat khusus harus  dilakukan oleh petugas yang mempunyai keahlian sesuai dengan  jenis barang yang dimaksud.[1]

Setiap sekolah bagaimanapun kondisinya tentu mempunyai aset yang seharusnya dikelola dengan baik. Aset sekolah, baik gedung, sarana, prasarana dan lingkungannya merupakan wahana belajar yang perlu diperlakukan sebagai “amanah” yang perlu dikelola dengan baik.

Manajemen Aset sekolah merupakan upaya untuk mengelola sarana-prasarana sekolah agar nilai gunanya tidak merosot. Secara makro manajemen aset ini menyangkut kegiatan inventarisasi atau penyusunan data-base sarana-prasarana sekolah, penyusunan program pemeliharaan, perawatan, perbaikan dan pembangunan (kembali) gedung sekolah, perangkat dan lingkungannya. Secara mikro, manajemen aset sekolah di tingkat sekolah sendiri menyangkut upaya pemeliharaan dan perawatan kecil yang dilakukan oleh warga sekolah sendiri (siswa, guru, penjaga, komite sekolah, masyarakat sekitar).

Sarana dan prasarana sekolah yang difokuskan untuk didata dan dilakukan kegiatan pemeliharaannya dalam hal itu terutama: ruang kelas, ruang guru, ruang pimpinan, perpustakaan, laboratorium (IPA), ruang UKS, tempat ibadah, jamban (KM/WC), gudang, ruang sirkulasi dan tempat bermain/olah raga.

Pengawasan merupakan salah satu fungsi
manajemen yang harus dilaksanakan oleh pimpinan organisasi. Berkaitan dengan
sarana dan prasarana pendidikan di sekolah, perlu adanya kontrol baik dalam
pemeliharaan atau pemberdayaan. Pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana
pendidikan di sekolah merupakan aktivitas yang harus dijalankan untuk menjaga
agar perlengkapan yang dibutuhkan oleh personel sekolah dalam kondisi siap
pakai. Kondisi siap pakai ini akan sangat membantu terhadap kelancaran proses
pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah.


B.     Urgensi

Urgensi dari pemelliharaan sarana dan prasarana pendidikan adalah agar tercipta nya kenyamanan dan keamanan dalam proses pengajaran serta memberi makna penting bagi terciptanya dan terpeliharanya kondisi sekolah yang optimal

C.    Tujuan pengawasan  dan Pemeliharaan

Pemeliharaan sarana dan prasarana menjadi tanggung jawab satuan pendidikan yang bersangkutan serta di lakukan secara berkala dan berkesinambungan.[2]

Adapun tujuan pengawasan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan adalah :
a.       Untuk mengoptimalkan usia pakai peralatan. Hal ini sangat penting terutama jika di lihat dari segi biaya karena membeli peralatan akan jauh lebih mahal daripada menjaga atau memelihara.
b.      Untuk menjamin kesiapan operasional  peralatan untuk mendukung kelancaran pekerjaan sehingga di peroleh hasil yang optimal.
c.       Untuk menjamin ketersediaan peralatan yang di perlukan melalui pengecekan secara rutin.
d.      Untuk menjamin keselamatan orang atau siswa yang menggunakan peralatan tersebut.[3]

Secara lebih jelas Tujuan dari pemeliharaan sarana-prasarana sekolah dan lingkungannya secara ringkas ialah seperti uraian di bawah ini:[4]

a)      Mempertahankan kondisi bangunan atau komponen-komponen bangunan agar tetap berfungsi dan memenuhi keandalan bangunan.
b)      Mewujudkan masa pakai (lifetime) bangunan agar lebih lama.
c)      Menjaga dan meningkatkan wujud bangunan serta menghindarkan dari pengaruh-pengaruh yang merusak.
d)     Membuat umur bangunan menjadi lebih panjang, ditinjau dari aspek: ekonomis, kekuatan, keamanan, kenyamanan dan penampilan bangunan.
e)       Mewujudkan efisiensi/ekonomis kebutuhan besaran anggaran yang diperlukan.

Dengan kata lain, pemeliharaan sarana-prasarana sekolah dan lingkungannya dimaksudkan untuk:

a)      Untuk mengoptimalkan pemakaian dan umur bangunan, jika dilihat dari faktor ekonomis bahwa memelihara adalah untuk mencapai efisiensi penggunaan anggaran perawatan.
b)      Untuk menjamin kesiapan operasional penggunaan gedung dan penunjangnya, sehingga kegiatan yang dilakukan dapat optimal.
c)      Untuk menjamin keandalan bangunan melalui kegiatan pengechekan secara rutin dan teratur.
d)      Untuk menjamin keselamatan orang atau siswa yang menggunakan gedung beserta sarana penunjangnya.


Untuk itu, maka langkah penting yang perlu diketahui dan dilaksanakan ialah langkah-langkah dalam pemeliharaan sarana-prasarana sekolah dan lingkungan sekolah ini. Beberapa tindakan awal yang perlu dilakukan ialah sebagai berikut:

a)      Membangkitkan rasa memiliki sekolah kepada seluruh siswa.
b)      Membina siswa untuk disiplin dengan cara yang efektif dan di terima oleh semua siswa.
c)      Memupuk rasa tanggung jawab kepada siswa untuk menjaga dan memelihara keutuhan dari sarana dan prasarana gedung sekolah yang ada.
d)     Siswa dilibatkan dalam hal kegiatan positif yaitu:

·         Regu piket harian (semua siswa terlibat) yang betugas membersihkan kelas setiap hari (sebelum dan atau setelah jam pelajaran),
·          Kegiatan Jumat bersih (atau hari lain seminggu sekali), sesuai jadwal kegiatan yang direncanakan sekolah,
·         Memberikan kebebasan siswa di bawah koordinasi ketua kelas untuk mengatur tampilan kelasnya senyaman dan seindah mungkin
·          Lomba kebersihan kelas setahun (atau enam bulan) sekali.
e)      Sarana dan prasarana gedung sekolah disiapkan secara prima sehingga tidak mudah rusak jika digunakan secara benar.
f)       Memberikan arahan/pengaruh yang dapat menyebabkan guru dan kepala sekolah tergerak untuk melaksanakan tugas dan kegiatannya secara bersama-bersama melakukan upaya pemeliharaan.
g)      Melakukan pembinaan dan kerjasama dengan masyarakat di luar sekolah untuk andil di dalam menjaga gedung sekolah secara bersama-sama.
Untuk mencapai tujuan dan menjalankan pesan-pesan tersebut, maka perlu disusun dan dilembagakan tahapan penerapan kegiatan pemeliharaan gedung dan lingkungan sebagaimana diuraikan pada pembahasan langkah-langkah yang diklasifikasikan dalam lima tahapan berikut ini.



Diagram
TAHAPAN PENERAPAN PEMELIHARAAN SARANA-PRASARANA SEKOLAH













PENYADARAN












PENDATAAN
PEMAHAMAN
 












5-P












PELAKSANAAN DAN PEMBIASAAN


PENGORGANISASIAN





 







Agar supaya penerapan pemeliharaan sarana-prasarana sekolah (PSPS) ini berjalan baik, maka disarankan untuk menggunakan Tahapan Langkah sebagaimana Diuagram di atas, yaitu meliputi:

a)      Penyadaran pentingnya “Pemeliharaan Sarana-Prasarana Sekolah (PSPS)” – sebagai bagian dari Manajemen Aset
b)      Pemahaman Apa dan Siapa yang Terlibat PSPS; obyek pemeliharaan (gedung dan komponennya), proses, persiapan, pelaksanaan dan monitoring-evaluasi PSPS
c)      Pengorganisasian kegiatan PSPS
d)     Pelaksanaan dan Pembiasaan PSPS
e)      Pendataan Sarana-Prasarana Sekolah (menggunakan Form Data Sar-pras)

Lima tahap tersebut untuk mudahnya mengingat dapat disebut sebagai “5-P”

Adapun manfaat pemeliharaan sarana dan prasarana adalah :
a.       Jika peralatan terpelihara baik, umurnya akan awet yang berarti tidak perlu mengadakan penggantian dalam waktu yang singkat.
b.      Pemeliharaan yang baik mengakibatkan jarang terjadi kerusakan yang berarti biaya perbaikan dapat ditekan seminim mungkin.
c.        Dengan adanya pemeliharaan yang baik, maka akan lebih terkontrol sehingga menghindar kehilangan.
d.      Dengan adanya pemeliharaan yang baik, maka enak dilihat dan dipandang,
e.        Pemeliharaan yang baik memberikan hasil pekerjaan yang baik.[5]




KESIMPULAN DAN PENUTUP
Dari pembahasan di atas dapat kita simpulkan bahwa perlu adanya pengawasan serta pemeliharaan sarana dan prasarana agar dapat meminimalisir keluarnya biaya dan agar proses pembelajaran berjalan dengan efektif dan efisien. Semoga bermanfaat. Amiin





DAFTAR PUSTAKA
Mulyasa, 2006. Kurikulum yang di Sempurnakan pengembangan standar kompetensi dan kompetensi dasar, bandung : PT. Remaja Rosdakarya
            http://prmawamitra.upi.edu/wp-content/uploads/2011/11/BUKU%203A%20JUKNIS%20Pemeliharaan%20Sarpras%20051710%20Final.pdf



[1] http://larasatidian.files.wordpress.com/2011/06/sarana.pdf di unduh pada hari Minggu Tanggal 14 Oktober 2012
[2] Mulyasa, 2006. Kurikulum yang di Sempurnakan pengembangan standar kompetensi dan kompetensi dasar, bandung : PT. Remaja Rosdakarya halm. 43
[4] http://prmawamitra.upi.edu/wp-content/uploads/2011/11/BUKU%203A%20JUKNIS%20Pemeliharaan%20Sarpras%20051710%20Final.pdf
[5] http://larasatidian.files.wordpress.com/2011/06/sarana.pdf di unduh pada hari Minggu Tanggal 14 Oktober 2012

1 komentar: